Selasa, 14 Juni 2016

PERUBAHAN MUSIM DAN KONDISI PENDUDUK DI INDONESIA

HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN PERUBAHAN
MUSIM  Dan KONDISI PENDUDUK DI INDONESIA

Wilayah Indonesia berada di antara 6® LU - 11® LS dan merupakan daerah tropis dengan dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan yang berganti setiap enam bulan sekali. Musim kemarau berlangsung antara bulan April sampai Oktober adapun musim penghujan berlangsung antara bulan Oktober sampai April. Terjadinya perubahan musim ini disebabkan oleh terjadinya peredaran semu matahari setiap tahun.
1.      Peredaran semu Matahari Tahunan
Peredaran semu matahari tahunan adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23½° LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju garis lintang balik selatan 23½° LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.
Hal tersebut berpengaruh pada letak tempat terbit dan terbenamnya matahari yang setiap hari tidaklah sama . Setiap hari akan terjadi pengeseran dari letak terbit/terbenamnya dibandingkan dengan letak yang kemarin. Pengeseran ini disebabkan karena proses perputaran bumi mengelilingi matahari (Revolusi) sehingga dapat diketahui bahwa yang berubah adalah posisi bumi terhadap matahari.
Akibat dari perputaran bumi yang mengelilingi matahari tersebut, maka mengakibatkan terjadinya pengeseran semu letak terbitnya.terbenamnya matahari.
Berikut ini Bagan yang menunjukkan pengeseran semu letak matahari dalam satu tahun.
NO
TANGGAL DAN BULAN
KEDUDUKAN MATAHARI
1.
21 Maret – 21 Juni
Antara 0° - 23½° LU (Belahan bumi utara)
2.
21 Juni – 23  September
Antara  23½° - 0° LU (Belahan bumi utara)
3.
23 September – 22 Desember
Antara 0° - 23½° LS (Belahan bumi Selatan)
4.
22 Desember – 21 Maret
Antara 23½° - 0° LS (Belahan bumi Selatan)

2.      Terbentuknya Angin Muson
Perubahan letak terbitnya matahari berpengaruh terhadap intensitas cahaya matahari pada wilayah yang berkaitan langsung dengan tempat lintasan peredaran semu matahari tersebut. Salah satu akibat dari peredaran semu tahunan matahari adalah terjadinya perubahan gerakan angin yang dikenal dengan nama angin muson.
Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan selalu berganti arah. Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu :
a.       Angin Muson barat
Bertiup  setiap bulan oktober sampai bulan maret, saat kedudukan semu matahari di belahan bumi selatan. Hal ini menyebabkan tekanan udara maksimun di asia dan tekanan minimum di Australia, karena angin melalui Samudra Hindia , maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak sehingga pada bulan Oktober sampai Maret di Indonesia terjadi musim penghujan.
b.      Angin musom timur
Bertiup mulai bulan April sampai september , dimana kedudukan semu matahari di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia tinggi, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin tersebut melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia mengalami musim Kemarau.

KONDISI PENDUDUK DI INDONESIA
Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari sabang sampai merauke.
1.      Pembagian Ras Penduduk Indonesia
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu :
a.       Kelompok ras papua Melanezoid, terdapat di papua/Irian, pulau aru, pulau kai.
b.      Kelompok ras Negroid, antara lain orang semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di kepulauan Andaman.
c.       Kelompok ras Weddoid, antara lain orang sakai di siak Riau, orang kubu di sumatra selatan dan jambi, orang tamuna di pulau muna, orang enggano di pulau enggano, dan orang mentawai di kepulauan Mentawai.
d.      Kelompok ras melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua) golongan.
-          Kas Proto melayu (melayu tua) antara lain suku batak,suku toraja, suku dayak.
-          Ras deutro  melayu (melayu muda) antara lain suku bugis, madura, jawa bali.
Di samping kelompok ras di atas, masyarakat indonesia juga terdiri dari kelompok warga keturunan Cina (ras Mongoloid) warga keturunan arab,pakistan,india,ras kaukasoid, dan sebagainnya yang hidup berdampingan berbaur menjadi satu warga negara Indonesia. Masyarakat indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme.
Salah satu perekat suku bangsa yang berbeda-beda di Indonesia adalah bangsa indonesia sebagai bahasa nasional yang termaksud dalam bahasa Austronesia.
2.      Keanekaragaman Suku Bangsa

Masyarakat Indonesia yang majemauk terdiri atas beberapa suku bangsa (entnis) yang masing-masing memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda. Menurut hasil penelitian Hilderd Geertz, indonesia terdiri dari 300 etnis yang berbeda-beda. Adapun menurut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar