Rabu, 22 Juni 2016

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

1. Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia
Sebelum tahun 1960, di Indonesia terjadi pertumbuhan penduduk yang sangat besar. Para ahli demografi masih mentolerir lonjakan itu. Hal ini tersebut disebabkan pada saat negara mengalami revolusi fisik belum adanya kebijaksanaan pemerintah di bidang kependudukan.
Pada tahun 1961-1970, perkembangan jumlah penduduk Indonesia masih diwarnai oleh lonjakan yang juga tidak lepas dari negara kita. Jumlah penduduk pada periode ini mencapai 119 juta. Bayi yang dilahirkan pada periode awal tahun 1950-an, pada akhir tahun 1970-an, dan menjelang tahun 1980-an telah menjadi pasangan usia secara biologis siap berproduksi. Jumlah penduduk pada tahun 1970, yaitu dalam kurun waktu 10 tahun, penduduk di negara kita bertambah sekitar 22 juta jiwa dan tahun 1980 jumlah penduduk negara mencapai 147,5 juta jiwa.
Pada tahun 1990, hasil sensus menunjukkan bahwa penduduk Indonesia bertambah sekitar 32 juta, padahal perjalana KB telah berjalan lebih dari 19 tahun. Jika dibandingkan dalam angka absulut, jumlah penduduk tahun 1990 jauh lebih dibandingkan tahun 1980. Namun, dilihat dari tingkat pertumbuhannya (growth) ternyata telah mengalami penurunan pada rentang tahun 1971-1980 tingkat pertumbuhan mencapai 2,34%, sedangkan periode tahun 1980-1990 ternyata telah menurun menjadi 1,98%. Artinya, program KB telah menunjukkan hasil periode 1990-2000 tingkat pertumbuhan penduduk turun menjadi 1,35 %. Diharapkan periode 2000-2010 tingkat pertumbuhan di bawah 1,35%.
2. Faktor –faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
Bertambah atau berkurangnya penduduk suatu negara atau daerah ditentukan oleh kelahiran,kematian dan migrasi . perubahan penduduk tersebut, baik pertambahan atau pun penurunannya disebut pertumbuhan penduduk.
a.       Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.
·         Pertumbuhan penduduk alami
Pertumbuhan penduduk alami ialah selisih jumah kelahiran dengan jumlah kematian. Karena jumlah imigran dan emigran relatif sedikit, biasanya tidak diperhitungkan.
Rumusnya adalah



                     T  = pertumbuhan Penduduk
                     L   = jumlah kelahiran
                     M  = jumlah kematian
·         Pertumbuhan penduduk total
Berbeda dengan pertumbuhan alami, pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi ( imigrasi dan emigrasi ) dengan rumus sebagai berikut
 




 T = pertambahan penduduk
L  = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I  = jumlah imigrasi
E  = jumlah emigrasi

Pertumbuhan penduduk dapat digolongkan menjadi tinggi,sedang dan rendah. Pertumbuhan penduduk dikatakan rendah. Jika T kurang dari 1 %, pertumbuhan peduduk dikatakan sedang jika T antara 1-2 % dan pertumbuhan penduduk dikatakan tinggi jika T di antara 2 %.

b.      Proyeksi Penduduk
        Jumlah pendudk pada masa yang akan datang dapat diproyeksikan atau diperkirakan. Informasi mengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat penting. Misalnya, untuk merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemajuan dan kesejahterahan penduduk.
Rumus proyeksi penduduk adalah
 





Pn     = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po     = jumlah penduduk pada tahun 0 atau tahun dasar (diketahui)
N      = jumlah tahun antara 0 hingga n
r        = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)

c.       Kelahiran
Kelahiran merupakan salah satu unsur kepeddudukan yang bersifat menambah jumlah penduduk. Kelahiran adalah kemampuan seorang wanita melahirkan yang tercermin dalam jumlah bayi yang dilahirkan.
Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi lahir hidup dan lahir mati. Bayi dikatakan lahir hidup (life birth) apabila sewaktu lahir mempunyai tanda-tanda kehidupan, misalnya bernapas,mengerak-gerakan otot, ataupun ada denyut jantung. Apabila bayi sewaktu lahir tidak menunjukkan tanda –tanda kehidupan disebut lahir  mati (still birth).
Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran  (pronatalistas) dan menghambat kelahiran ( antinatalitas).
1.      Faktor –faktor Pronalitalitas
Faktor – faktor pronatalitas sebagai berikut
-    Kawin Usia Muda
Apabila seorang wanita pada usia muda, masa reproduksi (melahirkan) menjadi lebih lama. Artinya kesempatan untuk mempunyai anak lebih banyak.
-    Tingkat Kesehatan yang rendah
Banyaknya bayi meninggal menyebabkan orang tua cenderung memilih mempunyai banyak anak sebagai cadangan. Artinya apabila ada yang meninggal masih ada gantinya.
-    Anggapan banyak anak banyak rezeki
Anak sebagai sumber tenaga kerja sehingga memunculkan anggapan makin banyak anak, makin banyak tenaga kerja.
2.      Faktor – faktor Antinatalitas
Faktor- faktor antinatalitas, antara lain sebagai berikut
a. Ketentuan batas usia menikah, Di Indonesia batas menikah bagi wanita minimal berusia 16 tahun sedangkan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
b. Program pemerintah yang membatasi kelahiran yaitu program keluarga berencana dengan segala peralatan pencegah kehamilan.
c. Pembatasan tunjangan anak sebagai pegawai negari.
d.Anggapan sebagai orang tua bahwa anak merupakan beban orang tua. Khususnya pada zaman modern ini.
Dasar penngukuran kelahiran adalah sebagai berikut
1. Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar (crude birth rate/ CBR) menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk per tahun, dengan rumus sebagai berikut :
 





                                  Keterangan :
                                  CBR = banyaknya anak yang lahir (birth) pada tahun tertentu
                                  P       = jumlah penduduk (population ) pada pertengahan tahun
                                  K      = konstanta (1.000)
     Tingkat kelahiran kasar dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu tinggi,sedang dan rendah. Dikatakan tinggi jika tingkat kelahiran kasar suatu daerah lebih dari 30, sedangkan jika tingkat kelahiran 20-30 tergolong sedang, dan rendah jika tingkat kelahiran kurang dari 20.
2.      Angka kelahiran menurut Umur
Karena tidak memerhatikan pembagian menurut jenis kelahiran dan golongan umur,cara CBR seringkali kurang memuaskan. Oleh sebab itu, digunakan ASBR (age Specific Birth Rate) ASBR ialah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita golongan umur tertentu per tahun dengan rumus sebagai berikut.
 





Keterangan =
B         = jumlah anak yang lahir dari wanita umur X
P         = jumlah wanita pada kelompok umur X
X         = umur wanita dalam kelompok umur lima tahun atau sepuluh tahun 
(20-24:25-29;30-34 dan seterusnya)

d.      Kematian ( Mortalitas)
Sudah disinggung sebelumnya bahwa kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Naik turunnya jumlah penduduk dipengaruhi oleh naik turunnya tingkat kematian. Tingkat kematian. Tingkat kematian adalah jumlah kematian setiap seribu penduduk setiap tahun.
Tingkat kematian penduduk berbeda-beda biasanya tingkat kematian penduduk laki-laki lebih tinggi dibanding penduduk perempuan.
Singkatnya , tingkat kematian penduduk dipengaruhi oleh faktor sosial,ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, umur, dan jenis kelamin. Semua faktor itu, menurut sifatnya dapat dibedahkan menjadi faktor pendukung (promortalitas) dan faktor penghambat kematian (antimortalitas).
-          Faktor antimortalitas adalah :
a.       Tersdia fasiliats kesehatan yang memadai
b.      Lingkungan bersih dan teratur.
c.       Ajaran agama yang melarang bunuh diri
d.      Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga peduduknya tidak mudah terserang penyakit.
-          Faktor promortalitas adalah :
a.       Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
b.      Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurang rumah sakit, peralatan kesehatan dan obat-obatan.
c.       Sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
d.      Bencana alam yang menelan korban jiwa.
e.       Terjadi peperangan.
f.       Tindakan bunuh diri.
Pengukuran kematian dapat digunakan dengan angka kematian kasar dan angka kematian menurut umur.
1.      Angka kematian kasar.
Angka kematian kasar (CDR) adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun. Rumusnya adalah :
 




Keterangan :
                                  CBR = banyaknya anak yang lahir (birth) pada tahun tertentu
                                  P       = jumlah penduduk (population ) pada pertengahan tahun
                                  K      = konstanta (1.000)


2.      Angka kematian menurut umur
Banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap seribu penduduk dalam kelompok umur yang sama disebut juga ASDR atau age specific death rate ( angka kematian menurut umur ). Dengan rumus sebagai berikut :

 


                                  Keterangan :
                                 Dx    =  jumlah kematian dalam kelompok umur X (0-14 ; 15-19, dan seterusnya)
                                  P       =  jumlah penduduk kelompok umur X
                                  K      =  konstanta (1.000)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar