Senin, 27 Juni 2016

GUBERNUR JENDERAL VOC

MASA PEMERINTAHAN GUBERNUR JENDERAL HERMAN W. DAENDELS (1808-1811)
Sejak Belanda jatuh ke tangan Prancis pada tahun 1795, Belanda diubah namanya menjadi Republik Bataaf dan diperintah oleh Louis Napoleon, adik kaisar Napoleon Bonaparte.
Pada tanggal 15 januari 1808 Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal weise. Kedatangan Gubernur Jenderal Deandels ke Indonesia mempunyai tugas utama mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris. Disamping itu, juga memperbaiki keadaan tanah jajahan Indonesia. Untuk mempertahankan Pulau-pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Memperkuat pasukan yang anggotanya terdiri atas orang-orang Indonesia;
2.      Mendirikan pabrik senjata di semarang dan surabaya;
3.      Membangun pangkalan Angkatan Laut di Merak dan Ujung Kulon;
4.      Mendirikan benteng-benteng pertahanan;
5.      Membuat jalan raya dari Anyer (jawa barat) sampai Panarukan (jawa timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km.
Usaha yang dilakukan Daendels untuk mempertahankan Pulau Jawa membutuhkan biaya yang sangat besar. Padahal, Daendels tidak mendapat bantuan dari pemerintah Belanda. Oleh karena itu, Daendels menempuh jalan sebagai berikut.
a.       Menjual tanah-tanah luas kepada partikelir atau Swasta Belanda dan Tionghoa,
b.      Memberlakukan aturan kepada rakyat untuk menyerahkan sebagian dari hasil bumi sebagai pajak (contingenten),
c.       Mempertahankan aturan penjualan paksa hasil bumi kepada pemerintah dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah (verplichte leverentie),
d.      Melaksanakan wajib kerja (verplichte diensten),
e.       Memperluas tanaman kopi.
Selain usaha di bidang pertahanan militer, daendels juga berusaha memperbaiki sistem pemerintahan antara lain :
1.      Memperbaiki gaji pegawai dan memberantas korupsi serta memberi hukuman berat bagi pegawai yang membuat curang,
2.      Membagi pulau jawa sebagai sembilan karesiden;
3.      Menjadikan para bupati seluruh jawa sebagai pegawai pemerintahan Belanda;
4.      Mendirikan badan-badan pengadilan yang bertugas mengadili orang-orang Indonesia sesuai adat istiadatnya;
5.      Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan;
6.      Menyederhakan prosesi upacara-upacara adat di kraton.
Daendels merupakan penguasa yang disiplin, tegas dan kejam, sehingga dikenal sebagai gubernur jendral yang bertangan besi. Ia juga dijuluki Tuan Besar Guntur atau Jenderal Mas galak.
Kebijakan-kebijakan Daendels di Indonesia membuat rakyat menderita. Selain harta kekayaan dikeruk, rakyat juga diperas tenaganya dengan cara kejam. Pembuatan jalan raya Anyer-Panarukan dengan sistem wajib kerja mengakibatkan ribuan rakyat meninggal dunia. Demikian juga ketika membangung pangkalan Angkatan Laut di Merak dan Ujung Kulon, banyak rakyat menjadi korban.
Tindakan daendels yang sewenang-wenang menimbulkan kebencian rakyat. Selain penjualan tanah pemerintah di daerah bogor dan Probolinggo kepada penguasa swasta merupakan kesalahan besar. Pada tahun 1811, Daendles dipanggil pulang ke Negeri Belanda. Selanjutnya , Louis Napoleon mengangkat Janssen sebagai Gubernur Jenderal yang baru.
Janssen ternyata berbeda dengan Daendles, ia lemah dan kurang cakap. Pemerintah Janssen mewarisi situasi keamanan dan ekonomi yang sangat buruk dan dibayang-bayangi ancaman Inggris sewaktu-waktu. Pada bulan angustus tahun 1811 inggris mendarat di batavia dipimpin Lord minto. Belanda melakukan perlawanan terhadap inggris, tetapi tidak berhasil. Akibatnya serangan Inggris tersebut Belanda menyerah dan akhirnya menandatangi Kapitulasi Tuntang  11  September 1811.
Isi perjanjian Tuntang adalah :
1.      Seluruh kekuatan militer Belanda yang ada dikawasan Asia Tengggara harus diserahkan kepada Inggris,
2.      Hutang pemerintah belanda tidak diakui oleh Inggris;
3.      Pulau jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar jawa menjadi kekuasaan Inggris.
Isi pokok peranjian Tuntang tersebut membawa pengaruh langsung bagi bangasa Indonesia yaitu wilayah Nusantara diserahkan kepada EIC yang bermarkas di calcuta India. Akibatnya Kapitulasi tuntang tersebut indonesia jatuh ketangan Inggris.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar